Kota
Pekalongan - Bertempat di Kelurahan Krapyak gang 8 dan di Krapyak Lor gang 1.
Kota Pekalongan telah dilaksanakan tradisi syawalan dengan melakukan pemotongan
lopis berukuran raksasa oleh Gubernur Jateng H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP. Rabu
(12/6)
Turut
hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Gubernur Jateng H. Ganjar Pranowo,
H. Saelany Mahfud SE (Walikota Pekalongan), Letkol Inf Arfan Johan Wihananto
( Dandim 0710/Pekalongan ) beserta jajaran Forkompinda Kota Pekalongan serta
ribuan masyarakat dari daerah di sekitar pekalongan.
Dalam
sambutanya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, acara tradisi yang penuh
kearifan lokal harus terus dilestarikan. “ ini termasuk cara-cara untuk
mempersatukan indonesia dan masyarakat kota pekalongan,”Paparnya.
Ganjar
juga mengatakan, apa yang saya lihat hari ini di pekalongan akan saya viralkan
, karena dari kampung, masyarakat bisa mendatangkan kehidupan yang guyub rukun,”tandasnya.
Seperti
diketahui, Kue Lopis adalah, makanan khas kota pekalongan yang terbuat dari
bahan baku ketan yang dibungkus dengan daun pisang dan biasa di jadikan
hidangan saat merayakan tradisi syawalan di kota pekalongan.
Yang
menarik dan unik dalam tradisi tahunan ini adalah, adanya lopis raksasa. Lopis
yang biasanya dibuat dalam ukuran kecil kisaran berat hanya 1/4 kg sampai
dengan 1 kg saja, untuk kali ini nggak tanggung-tanggung, ukuran lopis raksasa
untuk tradisi syawalan pada 2019 ini bahkan memiliki tinggi mencapai 200
centimeter dan diameter bulatan mencapai 250 centimeter dengan berat mencapai
1600 kg atau 1,6 ton.
Berbeda
dengan tahun 2018 silam yang mempunyai tinggi 188 centimeter dan diameter 88
sentimeter dan beratnya diperkirakan mencapai 1,4 ton lebih.
Bayangkan
saja, dalam proses pembuatannya dibutuhkan waktu mengukus selama tiga hari tiga
malam agar lopis benar-benar masak. Diperlukan 450 kuintal beras ketan, 250
lembar daun pisang dan 48 batang bambu untuk membuatnya. Lantaran keunikannya
itu, wajar saja jika tradisi yang sudah ada sejak puluhan tahun tersebut mampu
menarik ribuan pengunjung.
Setelah
sesi doa bersama, lopis raksasa tersebut kemudian dipotong dan dibagi-bagikan
kepada para pengunjung. Biasanya para pengunjung akan berebut untuk mendapatkan
lopis beserta daunnya. Karena mereka percaya, bahwa daun bekas bungkus lopis
tersebut memiliki khasiat keberkahan.(rus/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar