- KODIM 0710 PEKALONGAN

Selasa, 19 Mei 2015


Menyasar Pembangunan Jalan Sirtu dan Rehab 10 RTH

PUKUL KENTONGAN – Kasdim 0710/Pekalongan Mayor Inf Sasono Haryadi didampingi unsur FKMD Kota Pekalongan, memukul kentongan yang menandai dimulainya kegiatan TMMD Sengkuyung I tahun 2015 di Kelurahan Tirto, Pekalongan Barat
DIMULAINYA TMMD Sengkuyung I tahun 2015 di Kota Pekalongan ini ditandai dengan upacara pembukaan di Lapangan Tirto, Jalan Supriyadi. Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0710/Pekalongan Mayor Inf Sasono Haryadi yang mewakili Dandim Letkol Inf Riza Anom Putranto, sekaligus membuka secara resmi kegiatan TMMD.
Pembukaan TMMD secara simbolis ditandai dengan penyerahan alat kerja kepada perwakilan prajurit TNI, Linmas, dan masyarakat, serta pemukulan kentongan oleh Kasdim 0710/Pekalongan Mayor Inf Sasono Haryadi didampingi unsur FKMD Kota Pekalongan,
Hadir dalam upacara itu, ratusan anggota Kodim setempat, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKMD) Kota Pekalongan, instansi terkait, serta perwakilan tokoh masyarakat setempat. Antara lain, Asisten II Walikota Pekalongan Sri Wahyuni, Kapolres Pekalongan Kota AKBP Luthfie Sulistiawan, perwakilan Kejari Pekalongan, serta sejumlah pejabat lainnya.
Dalam laporan perencanaan yang ia bacakan, Danramil 01/Pekalongan Barat Kapten Inf Sigit Susana Irianto selaku Komandan Kotis TMMD Sengkuyung I di Kota Pekalongan, menjelaskan, bahwa sasaran fisik pokok dari TMMD kali ini adalah pembuatan jalan sirtu dengan volume panjang 144 meter x lebar 5,3 meter dan panjang 46 meter x lebar 5 meter.
Kemudian pembuatan dua plat dekker dengan volume 5,3 meter x 0,5 meter, dan satu buah plat dekker dengan volume 6 meter x 0,5 meter.

“Sedangkan sasaran fisik tambahannya adalah rehab rumah tidak layak huni sebanyak 10 unit,” jelasnya.
Selain sasaran fisik, TMMD Sengkuyung I tahun 2015 di Kota Pekalongan juga memiliki berbagai sasaran non fisik yang berupa penyuluhan-penyuluhan. Antara lain penyuluhan kesadaran bela negara dan penangkalan terhadap faham radikalisme terorisme dan ISIS.
Lalu penyuluhan Kamtibmas dan UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas, wawasan kebangsaan dan bahaya laten komunis, kesehatan lingkungan dan KB, hukum, pertanian dan peternakan, kerukunan antar umat beragama, penanggulangan bencana, sampai pemutaran film perjuangan.
Kapten Sidik menyebutkan, dana yang dianggarkan dalam TMMD ini sebesar Rp220 juta yang berasal dari APBD Kota Pekalongan dan Provinsi Jateng/ “Sumber dana dari APBD Kota Pekalongan Rp100 juta, sedangkan dari APBD Provinsi Rp 120 juta,” bebernya.
Diharapkan, kegiatan TMMD ini akan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat. “Antara lain meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, memperlancar arus lalu lintas, mendorong semangat masyarakat dalam membangun kelurahannya, serta meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat,” harapnya.
Sementara itu, dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kasdim 0710/Pekalongan Mayor Inf Sasono Haryadi, Kasad Jendral TNI Gatot menjelaskan, bahwa TMMD kali ini dilaksanakan secara serentak di 61 kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia. “Program TMMD adalah kelanjutan dari program ABRI Masuk Desa (AMD) yang telah dimulai sejak tahun 1980. Selama 35 tahun program lintas sektoral yang dilaksanakan secara terpadu antara TNI, kementerian, lembaga pemerintah non kementerian dan masyarakat ini telah menghasilkan capaian yang tidak sedikit di seluruh pelosok tanah air,” jelasnya.
TMMD telah menjadi bagian dari proses pembangunan di daerah. “Namun capaian tersebut tidak menghentikan TNI AD untuk terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan, agar TMMD tetap relevan dan membawa manfaat bagi masyarakat,” imbuhnya. (*) Sumber Radar Pekalongan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar