Pekalongan – Guna mensukseskan
program pemerintah dalam upaya khusus (Upsus) Swasembada pangan, Kodim
0710/Pekalongan melalui Koramil 12/Tirto bekerjasama dengan PPl kec Tirto dan
warga Desa Samborejo Kec.Tirto Kab Pekalongan.Jawa Tengah mengolah lahan
pertanian yang kurang produktif menjadi lahan produktif. Adapun lahan yang
diolah adalah lahan milik warga seluas 7 ha, Rabu (23/1)
Pengolahan lahan ini dikerjakan
mulai tanggal 22 hingga 26 Januari 2019 yang dikerjakan secara gotong royong
dengan melibatkan 7 anggota koramil 12/Tirto dan para petani setempat. Sebelum
di olah lahan ini adalah lahan yang tidak subur karena telah ditanami Tebu
selama 15 tahun dengan hasil yang kurang baik.
Menurut Danramil 12/Tirto, Kapten
Inf Nur Hajari, bahwa kegiatan tersebut bisa membantu para petani agar
meningkatkan perekonomian, sehingga bersama TNI para petani bisa maju dalam
pertanian.
“ ini adalah pelaksanaan nyata
dalam program upaya khusus (Upsus) untuk mensukseskan swasembada Pangan,
sehingga nantinya Indonesia tidak perlu impor beras karena para petani sudah
bisa memberikan stok beras yang melimpah “.
Pihaknya menambahkan kegiatan ini
juga sebagai bakti TNI dalam membantu pemerintah dalam memajukan dan
mensejahterakan masyarakat. Sehingga dengan begitu maka sinergitas antara TNI
dan masyarakat dapat terjalin.
Sementarara itu, Puji Astuti
selaku Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kec.Tirto menuturkan adanya
traktor yang dioperasikan para Anggota TNI bisa mempercepat proses pengerjaan
lahan, sehingga petani bisa mempercepat penanaman padi apalagi TNI juga tidak
segan-segan turun ikut menanam.
“ pengolahan lahan lebih lancar,
dengan luasan yang biasanya 0,3 kita bisa mencapai 0,6 hektar dalam satu hari
sehingga bisa tiga kali lipat lebih cepat pengerjaannya dalam satu
hari”.ungkapnya
Adapun lahan ini juga sudah
menganggur selama 2 tahun, dan berkat program ini juga akan dilakukan sistem
tumpang sari, artinya di sela-sela lahan padi ( pembatas lahan ) juga akan
ditanami palawija seperti kacang panjang, jagung dan kedelai.
Disamping itu, bantuan TNI tidak
hanya dilakukan pada masa tanam saja, namun juga dalam masa pertumbuhan padi
hingga pada masa panen.Sehingga nantinya para petani bisa panen tiga kali dalam
satu tahun.(red/rusg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar