TMMD akan Rehab 10 Unit Rumah Warga Kandangserang
KAJEN Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun 2015 Kabupaten Pekalongan akan merehab 10 rumah tidak layak huni (RTLH) warga di Desa Lambur Kecamatan Kandangserang.
Hal ini diungkapkan Lettu Inf Nurkhan selaku Komandan Tugas Sengkuyung I saat Pembukaan TMMD Manunggal Sengkuyung Tahap I Tahun 2015 di wilayah Kodim 0710/ Pekalongan yang digelar di Desa Lambur Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan, Kamis (7/5) pagi.
Di samping merehab 10unit rumah, TMMD yang akan dibiayai dengan APBD Provinsi dan APBD Kabupaten sebesar Rp 231.500.000 tersebut juga akan merehab 1 unit pos kampling dan pengaspalan jalan desa dengan panjang 1.800 meter x lebar 2,5 meter.
“Sasaran lain yang akan kami kerjakan adalah dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan, diantaranya penyuluhan untuk mendorong semangat masyarakat dalam kesadaran bela negara dan penangkalan terhadap faham radikal teroris dan ISI,†ungkap Danramil Kandangserang itu.
Dalam kesempatan tersebut, Nurkhan juga menyebutkan beberapa manfaat yang akan dihasilkan dari TMMD yang akan digelar dari tanggal 7 hingga 27 Mei tersebut. Menurutnya, manfaat yang bisa didapat dari
proyek tersebut diantaranya adalah akan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, memperlancar arus lalu lintas, mendorong semangat masyarakat dalam membangun desanya, dan juga meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat.
Komandan Kodim (Dandim) 0710/ Pekalongan Kol Inf Riza Anom Putranto, SIP, saat membacakan amanat KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengatakan bahwa tema pelaksanaan TMMD tahun ini adalah “DenganSemangat Kemanunggalan, TNI, Polri, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah dan Seluruh Komponen Bangsa lainnya. Kita Laksanakan Percepatan Pembangunan Melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Pedesaan”.
Dandim menjelaskan bahwa tema tersebut adalah, dengan langkah dan pendekatan seperti itu, diharapkan TMMD tidak hanya dapat mempercepat proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah, tetapi juga dapat memperkokoh kemanunggalan TNI dengan rakyat, yang merupakan landasan utama bagi terwujudnya ketahanan masyarakat yang makin tangguh.
Kegiatan yang direncanakan dengan sasaran selain fisik ada juga non fisik berupa kegiatan penyuluhan pada masyarakat.
“Dengan melibatkan segenap komponen bangsa, baik unsur Pemerintah, maupun instansi non Pemerintah bersama masyarakat, pada hakekatnya merupakan wujud nyata dari penerapan budaya gotong royong. Suatu budaya luhur bangsa yang telah terbukti menjadi benang merah keberhasilan bangsa Indonesia dari masa ke masa,†tegas Dandim. Sumber Radar Pekalongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar